CoronaVac, Vaksin Corona yang Belum Terbukti Efektifitasnya

CoronaVac, Vaksin Corona yang Belum Terbukti Efektifitasnya

Vaksin Corona dari Sinovac belum diumumkan secara resmi tingkat efektifitasnya. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan hasil uji efektifitas dari beberapa negara yang sudah melakukan uji coba terhadap vaksin tersebut.

Usai melewati tahap uji klinis, coronavac dari Sinovac yang berhasil menunjukkan progressnya. Namun, meski sudah mulai didistribusikan dan memperoleh ijin penggunaan darurat, vaksin ini belum bisa menghasilkan data akurat mengenai efektifitasnya. Terlebih dengan adanya perbedaan hasil uji coba, kian membuat pemerintah Indonesia seolah ragu untuk memanfaatkannya

Penyebab Perbedaan Hasil Uji Coba Vaksin Corona

Beberapa negara seperti Brasil, Turki dan juga Indonesia sudah menerima distribusi dari vaksin corona buatan Sinovac. Jika Brasil mengumumkan tingkat kemanjurannya mencapai 50%, berbeda dengan Turki yang mengklaim hingga 91,25%. Lain pula dengan Indonesia yang sudah menerima vaksin sejak tanggal 6 Desember 2020 lalu, hingga saat ini belum juga buka suara terkait hasilnya.

Pengumuman prosentase hasil uji coba memang tidak dilarang, tetapi juga bukan merupakan data valid yang bisa dijadikan acuan. Perbedaan responden atau relawan dalam tiap negara juga mempengaruhi hasil uji coba yang berbeda-beda. Belum lagi faktor genetik dari masyarakat setempat, tentu memberi reaksi yang berbeda pula terhadap efektifitas vaksin dari Sinovac ini.

Informasi Lengkap Terkait Vaksin Corona di halodoc.com

Reaksi Pemerintah Indonesia dengan Adanya coronavac—vaksin buatan Sinovac ini ialah menambah masa observasi dari relawan yang sudah menerima suntikan vaksin. Seperti dilansir artikel halodoc.com mengenai coronavac, alih-alih mengumumkan hasil analisis uji coba yang dilakukan tiga bulan lalu, pihak BPOM memutuskan memperpanjang masa pengamatan kinerja vaksin menjadi 6 bulan.

Pengamatan atau pengawasan bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas, sekaligus resiko atau efek samping yang mungkin timbul usai penggunaan. Setelah memastikan semua aman, barulah pihak pemerintah Indonesia mengumumkan hasil uji coba dengan data yang relevan.

Saat ini, tidak ada efek samping berbahaya yang ditimbulkan vaksin corona. Umumnya para relawan hanya menderita efek samping berupa nyeri dan bengkak di tempat bekas suntikan. Ada beberapa yang demam, tetapi hanya berlangsung selama 24 jam. Artinya vaksin tersebut tergolong aman. Namun harus dibuktikan dengan tahap lanjutan.

Kota Bandung saat ini berada di tahap ketiga uji coba, hampir seluruh relawan yang terdaftar telah menerima suntikan kedua. Namun, tidak berhenti sampai di situ saja. Tahapan uji coba berlanjut dengan pengambilan sample darah relawan dan pemantauan kesehatan selama 6 bulan ke depan. Barulah dapat disimpulkan tingkat efektifitas vaksin yang sudah disuntikkan.

Melalui platform halodoc.com Anda bisa memperoleh informasi terkait perkembangan efektifitas dan juga pendistribusian coronavac dari Sinovac. Selain itu, banyak juga artikel kesehatan yang berisi tips menjaga imunitas tubuh agar tidak terpapar virus corona. Bagi penderita, juga diberikan tips agar cepat sehat dan menghentikan penularan pada orang lain di lingkungannya.

Perlu konsultasi? Anda bisa chat dengan dokter umum melalui aplikasi maupun membooking jadwal kunjungan ke rumah sakit. Platform layanan kesehatan ini juga melayani rapid test, antigen swab, PCR dengan harga terjangkau, pembelian vitamin dan obat serta berbagai promo layanan kesehatan lainnya.

Semoga dengan keberadaan vaksin corona, pandemi akan benar-benar menyingkir dari bumi Indonesia. Berharap pendistribusian vaksin dapat segera dilakukan, jika terbukti ampuh dan mampu menjadi solusi penghenti penyebaran.

Tinggalkan komentar